Karnaval Budaya Dugderan Semarang 2019


Tradisi Budaya Dugderan menjadi sebuah kegiatan yang berlangsung untuk menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan. Di Semarang, kegiatan Dugderan tahun ini berlangsung pada hari Sabtu, 4 Mei 2019.


Dugderan menandai dimulainya ibadah puasa di bulan suci Ramadan yang diadakan Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon. "Dug" yang berarti bunyi yang berasal dari bedug yang dibunyikan saat ingin shalat Maghrib.


Tahun ini Dugderan melewati rute Balaikota - Masjid Agung Semarang - Masjid Agung Jawa Tengah.

Hari Sabtu kemarin saya menyaksikan Karnaval Dugderan di Masjid Agung Jawa Tengah. Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan acara Dugderan. Saat saya tiba disini, sudah ada penampilan drumband dari Taruna Akpol.


Tak lama setelah penampilan drumband selesai, hujan turun dengan deras. Semua orang berlari untuk mencari tempat berteduh. Beberapa masih bertahan agar tidak kehilangan moment. Seperti yang lain, sayapun akhirnya memutuskan untuk berteduh. Sayangnya tidak dapat tempat berteduh yang nyaman. Lalu saya putuskan untuk mengambil jas hujan di jok motor.

Waktu menunjukkan pukul 16.40 sore. Dan hujan mulai reda. Acarapun dilanjutkan kembali. Namun, karena hujan turun tidak ada pemukulan bedug seperti biasa. Hanya petasan yang besar dinyalakan sebanyak 5 atau 7 kali sebagai tanda bahwa tradisi dugderan sudah selesai. 


Senang sih tahun ini bisa menyaksikan Karnaval Budaya Dugderan. Tapi sedihnya, handphone basah karena hujan dan error. Karena lupa tidak saya masukan ke dalam tas.

Semoga Ramadhan tahun ini berjalan lancar dan damai. Dan mari bersama - sama kita berlomba dalam kebaikan. 😀
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acer Day Roadshow di Semarang

Book Review : School Nurse Ahn Eunyoung (ENG)