Belajar Jadi Babysitter




Selamat datang bulan Desember. Akhirnya saya menulis lagi blog yang berdebu ini. Setelah beberapa waktu galau karena berhenti kerja hingga akhirnya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dan menjalankan tanggungjawab jadi babysitter.


Motivasi saya menulis ini datang dari film drama korea yang akhir - akhir ini saya tonton secara streaming disaat waktu luang judulnya "Because This is My First Life".  Nanti akan saya ulas disini. Btw kamu sudah pernah nonton film ini?

Jadi sudah hampir 4 tahun saya belajar jadi babysitter alias ngurus keponakan saya dari masih bocah umur 4 tahun hingga sekarang sudah kelas 3 SD. Ditambah lagi dua bulan ini, saya juga harus mengurus keponakan berusia 2 tahun yang ditinggal ibunya merantau. Dan ditambah lagi sebentar lagi punya calon keponakan bayi mungil.

Setelah resign kerja, aktivitas saya lebih banyak dirumah. Dari bangun tidur sampai tidur lagi ngurus keponakan membantu budhe saya. Mulai nganter sekolah, menyiapkan sarapan, mandiin, jemput sekolah, mengasuh dedek, ganti pampers, bikin susu, hingga nina bobok dan lain - lainnya. Tantangannya adalah baik keponakan yang umur 8 tahun dan 2 tahun sama - sama hiperaktif. hahahaha.

Jadi ketika ada yang bilang kamu itu strong kalau tiap hari bolak - balik Semarang bawa kendaraan sendiri, menurut saya ibuk - ibuk yang tiap hari mengurus rumah tangga dan banting tulang buat keluarga itu juga strong women. Ditambah lagi ibu rumah tangga yang tetep bisa konsisten ngeblog itu luar biasa.

Sekitar 2 minggu lalu, 2 keponakan saya lainnya sakit panas dan dirawat dirumah. Jadi saya belajar mengurus 4 orang anak. Ketika keduanya sembuh, giliran budhe yang sakit. Dan saya yang akhirnya mengambil alih semua tugas dirumah dan merawat budhe. Alhamdulilah kondisinya sekarang sudah membaik.

Satu sisi saya senang menghabiskan waktu dirumah. Tapi disisi lain saya juga sedih. Karena ada tanggungan ekonomi juga yang harus saya tanggung juga. Bayar kendaraan, beli pampers, menyisihkan uang saku dan untuk kebutuhan dapur yang mendesak serta kuota internet. Dan kangen juga datang kesebuah event - ketemu temen dan menulis cerita di blog.

Kalau tiap minggu bisa keluar rumah dan piknik, saya sangat bersyukur. Setidaknya selama 7/24 jam saya tidak hanya memandang tembok yang sama.

Saya berusaha tidak mengeluh dan mencari solusi untuk menjaga kestabilan alogaritma kehidupan alias kebutuhan ekonomi. Hingga akhirnya saya juga memutuskan untuk "libur" menggunakan kendaraan untuk sementara waktu. Asal masih bisa beli kuota, setidaknya saya tidak perlu mengeluhkan uang jajan saya terbatas disaat tidak memiliki penghasilan tambahan seperti sekarang.

Pelajaran yang saya dapatkan menjadi babysitter itu belajar tanggung jawab, kesabaran dan bagaimana mengatur keuangan yang baik ala makirit. Kelak pengalaman ini akan bermanfaat jika suatu hari nanti saya menikah dan berumah tangga.

Saat ini saya masih menunggu waktu yang tepat untuk mencari pekerjaan lagi. Dan untuk saat ini saya masih bercita - cita untuk melanjutkan studi saya hingga bisa meraih gelar sarjana. Tulisan ini hanyalah renungan.  Karena menulis kadang pilihan tepat disaat butuh teman curhat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acer Day Roadshow di Semarang

Book Review : School Nurse Ahn Eunyoung (ENG)