Komunitas Generasi Pesona Indonesia hadir di Jawa Tengah
Bertempat di Aston Hotel Semarang, akhirnya Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah akhirnya resmi dibentuk oleh Kementrian Pariwisata melalui acara Forum Grup Discussion bertema Peran Komunitas Pesona Indonesia (GenPI) dalam Rangka Penyusunan Strategi Pemasaran Wisata Tematik Jalur Rempah. (Semarang, 13 Maret 2017)
Adalah sebuah kebanggaan bagi saya sebagai blogger karena mendapatkan kesempatan untuk ikut mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Kemenpar dan menjadi saksi lahirnya Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah.
Pembentukan GenPI Jateng merupakan chapter ke 6, setelah sebelumnya diselenggarakan di wilayah Lombok Sumbawa, Jawa Barat, Sumatera Barat, DI Aceh dan Maluku.
Ada sekitar 42 peserta yang diundang ke acara pembentukan GenPI Jateng yag berkonsep Forum Discussion Grup; Blogger, penggiat sosial media dan jurnalis dari beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Semarang, Jepara, Purwokerto, Magelang, Pati, Solo dan Banjarnegara.
Apa itu GenPI?
Sebelum cerita lebih panjang tentang pembentukan GenPI Jateng, ada yang sudah tahu belum. GenPI apaan sihh?
GenPI merupakan generasi muda yang mempunyai kemampuan dalam dunia internet berbasis komunitas yang memiliki aktivitas rutin dan aktif dalam mempromosikan pariwisata Indonesia baik melalui blog, sosial media dan lainnya. GenPI terbukti efektif membantu program Kemenpar. Dibuktikan dengan promosi digital saat pemenangan Indonesia sebagai destinasi wisata halal tahun 2016 lalu.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, Urip Sihabudin menyampaikan, saat ini Jawa Tengah memiliki empat master plan pengembangan pariwisata yang akan menjadi andalan, yakni Borobudur, Dieng, Sangiran, dan Karimunjawa. Melalui promosi digital, diharapkan dapat lebih efektif untuk memperkenalkan wisata yang ada di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, Urip Sihabudin menyampaikan, saat ini Jawa Tengah memiliki empat master plan pengembangan pariwisata yang akan menjadi andalan, yakni Borobudur, Dieng, Sangiran, dan Karimunjawa. Melalui promosi digital, diharapkan dapat lebih efektif untuk memperkenalkan wisata yang ada di Jawa Tengah.
Sesuai arahan Menteri Pariwisata RI untuk menguasai dunia digital “More digital, more personal! More digital, more global! More digital, more professional!”. Dalam rangka memenangkan pasar pariwisata sudah seharusnya untuk menguasai komunitas anak muda yang akrab dengan gaya hidup digital sebagai salah satu strategi pemasaran digital.
Ada 2 Sesi sharing yang menarik di acara ini. Sesi pertama ada Bapak Don Kardono (Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi) dan Bapak Taufik Rahzen (Budayawan dan Staff Khusus Menteri Pariwisata Bidang Budaya).
Sesi kedua ada sharing dari Bapak Taufan Rahmadi (Anggota Tim Percepatan Wisata Halal dan Tim Percepatan 10 Destinasi Wisata Prioritas), Siti Chotijah (Koordinator GenPI Lombok dan Sumbawa) dan Shafigh Pahlevi Lontoh (Penggiat Pariwisata Jawa Tengah)
Sesi Sharing
“Tourism is about exellent service, travelling though time, link to any business and prosperity”
Dunia digital dewasa ini sangat lekat dengan generasi Y dan Z, generasi yang lahir pada rentang usia tahun 1980an hingga 2000, dan tahun 1995 hingga 2010. Mereka adalah anak muda yang melek teknologi dan perangkat digital dalam gaya hidup keseharian.
Generasi tersebut mempunyai peran penting dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata Indonesia baik melalui blog, sosial media dan lain - lainnya.
Dengan dibentuknya GenPI Jateng, komunitas netizen pariwisata Indonesia diharapkan dalam melaksanakan tugas dapat saling bersinergi dan berkoordinasi dengan Kemenpar, Disbudpar Provinsi Kabupaten atau kota dan menjadi volunteer komunikasi pemasaran pariwisata berbasis online.
Jawa Tengah memiliki sejarah akan sebuah sebuah perjalanan panjang di masa dulu. Di mulai dari Borobudur. Borobudur adalah sebuah awal dan akhir perjalanan, bukan merupakan tempat pemujaan, tapi satu Yantra dan Mantra. Dalam buku Suma Oriental, dijelaskan kenapa cengkeh itu lebih mahal dari rempah.
Tentang potensi wisata jalur rempah yang ada di Jawa Tengah, yang merupakan pusat rempah yang lain (gula, tembakau, kopi, jamu). Dan pabrik - pabriknya yang bisa dijumpai di Semarang. Kota Lama salah satunya dengan adanya gedung-gedung tua milik saudagar Raja Gula Oei Tiong Ham yang menguasai industri rempah gula, kopi, dan hasil alam lainnya.
Apabila potensi jalur rempah dimaksimalkan, maka dunia akan memandang Indonesia sebagai kekuatan global. Dengan mengangkat potensi jalur rempah nusantara melalui pariwisata. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik pariwisata.
Selama sharing diskusi tentang potensi Jalur Rempah, saya berpikir sambil
membayangkan andai saja ada semacam rally wisata heritage untuk mengenal potensi wisata jalur rempah itu sendiri tentu akan sangat menarik, apalagi melibatkan komunitas pariwisata. Tentu ini sangat menarik. Kenapa? karena selain wisata alam, wisata budaya dan sejarah tentu menarik untuk explore. Sebagai generasi muda, kita bisa belajar tentang sejarah kuno, kini dan nanti.
Saya jadi teringat tentang Rijstta Festival dimana menghadirkan hasil riset hubungan antara Indonesia dan Belanda masa lampu yang dikemas dengan sebuah event festival yang menarik. Jika potensi wisata sejarah diangkat, potensinya juga menarik untuk dikenal. hehehe.
Pemilihan Koordinator GenPI Jateng
Setelah sesi sharing yang menarik, akhirnya masuk ke sesi Pemilihan Koordinator GenPI Jateng, yang akhirnya terpilihlah mas Shafigh Pahlevi Lontoh sebagai koordinator. Selamat dan sukses untuk menjalankan tugas.
Senang bisa menjadi bagian dari Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah. Semoga dengan hadirnya GenPI Jateng, promosi wisata di Jawa Tengah bisa lebih banyak di explore lagi. Cek video tentang acara GenPI Jateng disini.
Jangan lupa follow sosial media GenPI Jateng :
Twitter/IG : @genpijateng
Fanpage : Generasi Pesona Wisata Indonesia Jawa Tengah
Baca juga :
Ikutan Sekolah TelusuRI : Menangkap Landscape dari udara
Belajar Travel Journalist Class bareng Phinemo
Baca juga :
Ikutan Sekolah TelusuRI : Menangkap Landscape dari udara
Belajar Travel Journalist Class bareng Phinemo
Komentar
Posting Komentar