Mengangkat Kisah Hidup Wiji Thukul, Ini 5 Hal Menarik dari Film Istirahatlah Kata – Kata
Senangnya
bisa ke bioskop hari kamis saat Film Indonesia pertama tayang di bioskop. Yah,
awal bulan ini saya memang punya keinginan buat ke bioskop minimal 2 minggu
sekali sebulan buat nonton Film Indonesia. Apalagi kalau libur kerja pas hari
kamis, pasti akan lebih menyenangkan.
Dan
minggu ini akhirnya saya bisa nonton tepat hari kamis. Meskipun nonton filmnya
tanpa rencana, tanpa memilih film apa yang mau ditonton dan tanpa nonton trailernya
lebih dulu. Film yang saya tonton kali ini adalah Istirahatlah Kata – Kata yang
disutradarai oleh Yosep Anggi Noen yang mengangkat kehidupan seorang aktivis
tahun 1998 bernama Wiji Thukul yang hilang hingga kini.
Tentang Film
Film
yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen ini telah diputar di beberapa Festival
Film Internasional ini mengangkat kehidupan Wiji Tukul dan kesederhanaanya.
Dalam perjalanan kisah pelariannya dan kesunyian yang menghantui ia tetap
menulis sajak puisi. Film ini dibintangi oleh Gunawan Maryanto, Marissa Anita,
Dhafi Yunan, Eduwart Boang Manalu dan Melanie Subono.
Tak
ada sentuhan entertain yang tidak akan kamu temukan disini yang menarik seperti
film komedi dan film romantis. Hanya ada bait – bait puisi Wiji Thukul yang coba
diselipkan dalam cerita. Yah, setiap bait puisi itu memiliki pesan sendiri yang
perlu dipahami.
“Ternyata, jadi buron itu jauh lebih menakutkan daripada menghadapi sekompi kacang ijo bersenapan lengkap yang membubarkan demonstrasi.”
Di
bawah rezim Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, ada sejumlah aktivis
yang memperjuangkan demokrasi. Saat itu, demokrasi masih sebuah ilusi dan
sebatas gagasan karena dikungkung oleh berbagai aturan.
Tidak
mudah bagi Wiji menjalani kehidupan sebagai buronan pada masa itu, ia harus
hidup berpindah dari satu tempat ketempat lainnya dan tinggal bersama dengan
orang asing dan hari – hari diselimuti ketakutan bayang – bayang polisi, intel,
atau tentara yang mungkin saja mengikutinya kemana pun ia melangkah. Dan terpaksa
meninggalkan tanah kelahirannya, keluarga hingga harus berganti nama untuk
tetap bisa melanjutkan hidup.
Satu
sisi Sipon, istri Wiji Thukul, bersikap tegar menjalani kehidupannya yang
sulit, ketika suaminya harus meninggalkan keluarga, berpindah dari satu tempat
ke tempat lain, dan dikejar – kejar seperti buronan.
Diakhir
cerita, penonton diajak untuk memahami kehidupan Wiji Thukul dan keluarganya
pada masa order baru. Puisi-puisi yang ditulis Wiji Thukul adalah bagian dari
situasi yang dialami sang penyair yang tidak diketahui oleh banyak orang. Sisi
sunyi, dikejar-kejar, takut dan sendirian, serta merasa rindu akan keluarganya.
5
Hal Menarik dari Film Istirahatlah Kata – Kata :
1. Digarap oleh Yosep Anggie
Noen : Sutradara Film Indie yang Mendunia
Yosep
Anggie Noen adalah sutradara asal Yogyakarta tersebut sudah berhasil
keliling dunia. Film yang disutradarainya ini mengambil latar kota
Yogjakarta dan Pontianak. Anggi pertama
kali dibicarakan banyak orang ketika merilis Vakansi Yang
Janggal dan Penyakit Lainnya (2014), film panjang perdananya yang
diputar di banyak festival film luar negeri. Sebagai sutradara yang tergolong
muda, sosoknya dianggap sebagai pembuat film yang menjanjikan. Anggi
berhasil menafsirkan sosok Wiji dengan baik dalam film ini.
2. Diapresiasi oleh banyak
sutradara Film Indonesia dan Netizen
Film
yang tayang perdana di bioskop pada tanggal 19 Januari kemarin disambut
antusiasme oleh penonton dari berbagai kalangan sutradara seperti Ernest
Prakasa, Joko Anwar, Fajar Nugros, Ichwan Persada. Netizen juga ikut mencuitkan
tentang film ini di linimasa.
Di
Semarang sendiri, wartawan, seniman, aktivis dan mahasiswa serta generasi yang
jarang ke bioskop untuk menyaksikan Film Indonesia juga antusias menyambut film
ini. Di hari pertama tayang, Film Istirahatlah Kata – Kata hanya tayang 2 jam
penayangan yaitu jam 14.15 dan 18.45 di bioskop Citra XXI Semarang. Hari kedua,
film ini tayang full 5 jam penayangan.
3. Terinspirasi dari Puisi dan
Kisah Hidup Wiji Thukul
Film
Wiji Thukul berangkat dari temuan riset yang dilakukan oleh Yosep Anggi Noen.
Ia mencoba menafsirkan puisi dan kisah hidup Wiji Thukul pada tahun 1998 saat
ia menjadi bagian dari aktivis pada waktu itu. Menghadirkan semua puisi-puisi
Wiji Thukul, termasuk tulisan dan wawancaranya, bahkan wawancara dengan
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Sinematografi yang bagus
Meskipun
poster film berlatar hitam putih. Sinematografi dan gambar dalam film
Istirahatlah Kata – Kata sangat bagus dari berbagai sisi. Dengan latar
kesederhanaan, Anggi menampilkan sosok Wiji Thukul dan kehidupannya dengan
sederhana. Meskipun tak banyak informasi yang ditampilkan masih menyisakan
tentang sosok Wiji Thukul. Wiji bisa saja kita, rakyat biasa yang kebetulan
tidak menyetujui pemerintah otoriter. Film ini membuka mata bahwa pernah ada
masa dimana kerasnya kata sama dengan kerasnya tindakan yang terjadi pada masa
itu.
5. Bersuara di tingkat
internasional
Film
Wiji Thukul ditayangkan perdana pada Locarno International Film Festival ke-69,
di Swiss. Festival Film Vladivostok dan Busan International Film
Festival ke-21.
Setelah
menyaksikan film ini, saya tertarik untuk mengenal sosok Wiji Thukul. Meski bukan
melalui puisi – puisi yang ia tulis. Tapi membaca beberapa artikel dan video
yang saya temukan diinternet. Banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari
sosoknya yang sederhana dan keluarganya.
Tidak
mudah memahami kata – kata yang coba disampaikan secara visual melalui film
ini. Butuh banyak belajar tentang arti memahami kata itu sendiri. Dan bagaimana
konsisten menjalankan apa yang dipilih meski ditengah kesulitan sekalipun.
Wiji
tetap menulis kata – kata, ditengah pelariannya, kesepian yang ia rasakan dan
rasa rindunya kepada keluarga. Tapi semangatnya terus bergejolak melalui kata –
kata. Di era sekarang, kata – kata adalah senjata untuk menyampaikan pendapat
dengan bebas. Namun banyak yang menggunakan kata – kata untuk membunuh karakter
seseorang. Sebagai generasi milenial kita harus belajar dari cara seperti Wiji
Thukul dalam memanfaatkan kata-kata dengan cara yang sederhana dan penuh makna.
Jadi
sudah nonton Istirahatlah Kata – Kata di bioskop? Jika belum jangan lupa
luangkan waktumu untuk menyaksikan film ini.
baca juga :
Jadi kemana wiji sekarang ??? sudah di bumi hanguskan atau masih hidup ???
BalasHapuskemana hilangnya Wiji, masih jadi pertanyaan hingga sekarang
Hapus