Tuan Putri dan Rencana Pernikahan
















Kebahagiaan seorang anak perempuan adalah ketika ia bisa mewujudkan pernikahannya seperti apa yang ia mimpikan. Begitulah kisah yang terjadi di film india yang sering saya saksikan di layar televisi. Tapi kisah ini juga terjadi dalam kehidupan nyata di sekitar kita. 


Kabar gembira akhirnya datang juga ketika pernikahan sudah ditetapkan. Dan kesibukan untuk menyambut hari bahagia itu akan berlangsung hingga satu bulan kedepan. Karena Tuan Puteri akhirnya akan segera menikah. 

Tuan Puteri adalah sebutan untuk kakak saya. Entah kenapa saya ingin memanggil demikian. Mungkin karena ia sering bersikap manja dan apa yang ia inginkan harus dipenuhi oleh semua orang dirumah. Hingga kadang membuat saya merasa lelah karena ia juga sering marah - marah. 

Setelah tanggal pernikahan ditentukan, ia mulai sibuk dengan segala persiapan yang harus dilakukan bersama dengan calon suami. Saya merasa ikut bahagia melihatnya. Suasana dirumah juga sedikit berbeda. Sedikit lebih hangat dibandingkan biasanya. Dan yang saya berharap hubungan kami bisa lebih harmonis dibandingkan sebelumnya setelah ia menikah nanti. 

Setelah tanggal pernikahan ditentukan, Tuan Putri nampak sibuk dengan segala persiapan pernikahannya. Mau tak mau sayapun terkena paparannya. Saya juga harus ikut ambil dalam persiapan pernikahan terebut. Dan membantu Tuan Putri mewujudkan impiannya.

Menikah diusia 25 – 27 tahun

Wanita rata – rata menikah diusia 25 – 27 tahun. Pada usia ini, kebanyakan wanita sudah memiliki karir yang mapan dan siap berpisah dari orang tua. Pernikahan bukan di dasari pada usia, namun butuh banyak pertimbangan. Karena setelah menikah tentu akan banyak tantangan yang harus dihadapi bersama pasangan.

Saat ini usia saya belum mencapai 25 tahun. Tapi beberapa teman mulai bertanya kapan saya menikah? Dan saya menjawab dengan jawaban yang sama. Dengan tersenyum dan berkata, ketika sudah saatnya. Mungkin masih 2 – 3 tahun, setelah bisa hidup mandiri dan bisa membahagiakan orang lain. Sekarang saja masih jomblo, tunggulah kalau sudah ketemu dengan jodoh. Mungkin sekarang perlu belajar cari pokemon dulu biar cepet dapet pacar.*apasihh.

Pernikahan ini sudah dinantikan kedua belah pihak keluarga yang menantikan kabar gembira ini setelah sekian lama. Dan saya juga ikut bahagia. Pernikahan ini juga menyatukan jarak antara kedua orang tua saya yang berpisah selama 24 tahun (karena pekerjaan). Mereka bahagia menyambut pernikahan ini. 

Semoga Tuan Putri hidup bahagia setelah menikah dan bisa hidup mandiri. Setidaknya hubungan kami bisa lebih harmonis dari sebelumnya. Baiklah cukup disini dulu ceritanya. Semoga bahagia...semoga bahagia....semoga bahagia. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acer Day Roadshow di Semarang

Book Review : School Nurse Ahn Eunyoung (ENG)