Dilema Bertahan dan Ditinggalkan











Don't let anyone bring you down. Be yourself and ignore negativity.

Mencoba kembali menata hati dari problematika yang membelenggu. Sepenggal motivasi yang mengembalikan semangat yang mulai pudar.


Bulan maret akhirnya terlewati dengan banyak masalah yang datang menghantui. Dan saya belajar keras untuk menjadi seorang leader yang baik. Jika saya boleh berkata jujur, saya ingin menyerah. Karena saya merasa lelah.

Tapi... ada sebuah alasan yang membuat saya harus bertahan.

Bulan maret, sejak pindah ke kantor baru tepatnya tanggal 5 Maret saya mulai berjuang dan menjadi leader. Belajar bagaimana mengurus kantor, sampai mengambil keputusan untuk punya transport yang lebih baik selain sepeda. Itu artinya setiap bulan harus keluar uang (baca kredit).

Dosen saya pernah mengatakan, seorang enterpreneur itu seperti lebah. Mereka harus berani dan bertanggungjawab untuk koloni dan membantu penyerbukan tanaman.

Saya belajar untuk berani dan bertanggungjawab. Bertanggungjawab untuk 2 orang rekan yang bekerja dengan saya. Dengan pemasukan "nol" rupiah. Saya berjuang menggaji rekan saya, meskipun saya tidak bisa memberikan gaji secara langsung dan utuh. Saya berusaha memberikan hak mereka.

Masalah keuangan yang kurang sehat. Akhirnya membuat saya berpikir saya harus mengambil job tambahan. Ngajar les diluar kantor, jadi marketing, dan coba mencari pemasukan dari blog. Rasanya seperti tenggelam dalam pekerjaan. Karena harus berangkat pagi pulang malam.

Alhamdulillah, disaat tidak sehat, masih ada sedikit rejeki di akhir bulan dan itu dari blog. Meski tak seberapa dan hanya lewat begitu saja. Setidaknya bisa diputar untuk hal yang lebih penting.

Dan saya beruntung masih punya teman yang mendukung saya disaat saya merasa lelah dan ingin menyerah.

Bertahan itu bukan hal yang mudah. Jika kita tidak cukup kuat untuk bertahan. Ingin rasanya menangis. Dan melepas semua beban. Tapi menangis, takkan menyelesaikan apa - apa.

Dan sedihnya, akhir bulan kemarin salah satu rekan saya dikantor menyerah juga. Saya tidak bisa menahannya. Karena dia punya pilihannya sendiri. Berkali - kali dia minta maaf, tapi saya tidak bisa berbuat banyak untuk menahannya lebih lama bekerja dengan saya.

Saya tidak punya alasan yang kuat yang membuatnya tetap bertahan. Sekarang, hanya ada satu rekan lagi yang bertahan. Entah berapa lama ia akan bertahan...

Jika dia kembali ke kota asalnya dan menemukan kebahagiaan disana. Semoga dia mendapatkan yang terbaik.

Yah mungkin begini rasanya harus bertahan dan ditinggalkan. #kowekudustrong.

Ayo pikirkan hal yang positif, semua akan baik - baik saja. Entah apa yang akan terjadi nanti. Anggap itu sebagai pelajaran agar kamu lebih baik lagi.

"Easy girl, it just begin. Don't give up"


Komentar

  1. Tetap semangat ismy, semoga beban berat hari bisa jadi ringan esok hari.

    BalasHapus
  2. Semangat mi, memang merintis sesuatu tidak mudah, bantu doaa..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acer Day Roadshow di Semarang

Book Review : School Nurse Ahn Eunyoung (ENG)