Wednesday Sad Story
Saat hujan turun, hanya ingin diam dan menahan kesedihan dan melepaskan apa yang telah hilang semalam.
Segelas teh manis disaat hujan, dan obrolan singkat di angkringan bersama mas Jun dan mas Cacing membuat saya sadar, tak seharusnya saya berlarut dalam kesedihan karena handphone saya baru hilang di kantor kemarin (27/01).
Awalnya saya menyesal karena menaruh handphone putih saya di sofa. Biasanya aman - aman saja kalau menaruh handphone disana. Tapi siapa menyangka handphonenya akan hilang dengan cepat. Dan teman - teman saya di kantor juga tidak melihatnya.
Saya belajar untuk ikhlas melepas handphone yang sudah hilang. Karena yang hilang, mungkin tak akan bisa kembali kecuali beli lagi yang baru. Yasudahlah....
Saat pulang kerumah, saya mencoba menghibur diri sendiri sambil chat dengan temen saya. Saya bilang padanya, saya baru ikut lomba blog dan lomba instagram yang hadiahnya handphone. Semoga saja saya bisa menang dan dapat handphone baru. Hehehehehe.
Entah kenapa, bulan Januari membuat saya sedih. Tidak hanya kehilangan handphone kenangan dari bokap. Sebelumnya saya merasa sedih harus mengeluarkan uang jajan sekitar satu juta untuk memperbaiki mobil rental yang mengalami kecelakaan dan harus masuk bengkel.
Ya mungkin ini resiko yang harus dihadapi sebagai anak travel. Mobil rental ditabrak motor mungkin ada hikmahnya juga. Karena hal yang tidak kita harapkan bisa saja terjadi kapan saja. Dan untuk saat ini keinginan beli handphone baru dan bikin kaos doodle yang saya impikan, terpaksa harus ditunda lebih dulu.
Tapi, yasudahlah.... Semua pasti akan indah pada waktunya.
Saat hujan turun menyapa... hanya berharap kau bisa menghapuskan kesedihan saat ini. *efekbaper*
Komentar
Posting Komentar