Review : Buku Mahasiswa Setengah Dewa






















Minggu lalu saya pergi ke toko buku di salah satu mall di Semarang. Kebiasaan saya kalau ke toko buku biasanya untuk beli beli notes book atau alat tulis yang bisa saya buat mainan dirumah. Tapi kali ini saya beli buku untuk dibawa pulang ke rumah. Ngga tanggung – tanggung saya langsung membeli dua buku.


Dua buku tesebut bukan novel, bukan komik atau buku tentang marketing. Saya sengaja beli buku motivasi tanpa berpikir dua kali. Entah apa yang saya pikirkan saya saat itu. Saya langsung mengambil buku tersebut dan membawa ke kasir. Buku tersebut adalah buku berjudul Mahasiswa Setengah Dewa dan Yakin Selamanya Mau Duduk di Pojokan!

Saya akan sedikit mereview buku tenang Mahasiwa Setengah Dewa. Buku ini setebal 140 halaman lebih ini baru seminggu habis saya baca. Biasanya saya hanya butuh 2 – 3 hari untuk membaca satu buku. Hehehehe.

Ditemani lagu  Every Single Day soundtrack dari film korea Pinokio saya mulai menulis review buku ini. Buku motivasi berjudul Mahasiswa Setengah Dewa ini bercerita tentang seorang mahasiwa setengah dewa bernama Martga Bella Rahmimi, S.KED. Seorang mahasiswa kedokteran yang berprestasi dari UNAD (Universitas Andalas) Padang.

Buku bersampul orange bercerita tentang sang penulis. Bagaimana ia menulis perjuangannya dalam menghidupkan impiannya menjadi seorang dokter. Buku ini seperti sebuah diary, yang sangat ringan untuk dinikmati dari pertama hingga akhir. Tapi jika boleh saya katakan, buku ini lebih asyik bila dibaca dari halaman terakhir, bagian yang bercerita tentang bagaimana buku Mahasiswa Setengah Dewa ini lahir.

Ada tujuh bagian mimpi yang sering menjadi impian mahasiswa menjadi bagian cerita dalam buku ini. Menjadi mahasiswa prestasi dengan IPK yang bagus, ikut kegiatan pertukaran pelajar diluar negeri dan terakhir menjadi penulis buku nasional.

Buku yang rekomended dibaca untuk mahasiwa yang sedang ‘galau’ dengan masa depan atau sedang memulai untuk menyambut masa depan. Hehehehe.

Setiap oranng tentu punya mimpi. Kadang kita perlu belajar untuk memantaskan diri untuk menyambut impian yang sudah ada di depan mata. Sekarang tinggal bagaimana caramu menjemput impianmu. 

Sekian. 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acer Day Roadshow di Semarang

Book Review : School Nurse Ahn Eunyoung (ENG)