Sehari Mudik ke Kota Solo
Kota Solo. Banyak cerita dan kenangan di kota ini. Mulai dari mengikuti acara blogger sampai silaturahmi dengan saudara - saudara saya yang tinggal disini. Dan unforgettable moment di Solo adalah saat saya bisa dapat kesempatan menghabiskan waktu bersama bapak saya akhir tahun lalu di tanah kelahiran beliau, meskipun hanya sehari. Tapi itu kenangan yang berkesan setelah lebih dari 20 tahun beliau mengadu nasib di tanah rantau di Papua.
Memasuki H+6 Lebaran, disaat semua orang yang pulang kampung kembali ke tanah rantau, saya dan kakak saya justru baru berangkat mudik. Awalnya kami berniat mudik sekalian bersama keluarga dengan menyewa mobil rental. Tapi, karena biaya rental mobil masih mahal, akhirnya kakak saya memutuskan untuk mudik dengan sepeda motor agar lebih hemat.
Pertama Kali Ngajak Teman ke Solo
Setelah memutuskan untuk mudik naik motor, kakak saya mengajak saya ikut serta. Hari sebelumnya, kakak saya menyuruh saya untuk mengajak teman. Dan mendadak pula saya mencari teman untuk diajak ke Solo keesokan paginya. Alhamdulillah, saya cukup beruntung bisa ngajak seorang teman.
Hari kamis (23/07) seperti yang sudah dijadwalkan hari sebelumnya akhirnya kami berangkat ke Solo sekitar pukul 08.00 pagi dari rumah. Kakak saya boncengan dengan pacarnya, sedangkan saya dengan teman saya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam, kami akhirnya sampai di Solo pukul 12.30.
Berhasil mengajak teman ke Solo, membuat saya senang dan juga sedih karena ini pertama kalinya ngajak teman mudik. Senang karena bisa ikut mudik. Dan sedihnya melihat teman saya lebih banyak diam. Jadi saya berusaha keras untuk mengajaknya ngobrol setiap ada kesempatan. Entah apa yang ia pikirkan saat itu. Mungkin ia lelah.
Keliling Solo : dari Pucang Sawit sampai Banyuanyar
Seperti biasa, tradisi mudik lebaran ke Solo adalah keliling kerumah saudara. Siang sampai malam. Sehari sebenarnya tidak cukup untuk menghabiskan waktu disini. Karena tiap kali mudik, jarang dapat kesempatan untuk mengunjungi satu atau dua tempat wisata di Solo atau mencicipi kuliner khas disini. Mungkin ini alasan kenapa mudik itu tidak cukup sehari.
Sampai di Solo, kami langsung menuju rumah saudara saya ke daerah Pucang Sawit. Kemudian melanjutkan ke daerah Karanganyar, kembali ke Palur kemudian ke Kraggan dan terakhir ke daerah Banyuanyar, Solo.
Dari setiap daerah yang dikunjungi saya paling senang ke daerah Kragan, Solo. Kalau kata saudara saya yang tinggal disini, rumah keluarga pak Jokowi juga ada di daerah sini. Katanya rumah kakek pak Jokowi. Jalannya juga sudah diaspal dan lebih bagus sekarang.
Di daerah sini juga masih banyak sawah. Jadi kalau pas mudik bisa main ke sawah sebentar untuk memghabiskan waktu sore sambil melihat sunset di Desa Kragan atau main sebentar ke Sungai Bangawan Solo. Berikut pesona sawah di desa Kragan yang berhasil saya abadikan. Karena disini saya bisa main sebentar. hehehehe.
Rasanya Mudik Malam itu....
Setelah seharian berada di Kota Solo untuk bersilaturahmi kerumah beberapa saudara. Malam harinya sekitar pukul 20.00, setelah selesai makan malam kami berempat pulang ke Kendal. Sepanjang perjalanan pulang, di beberapa ruas jalan terlihat padat dengan ratusan mobil yang menuju ke arah Jakarta. Udaranya juga rasanya sangat dingin.
Baru satu jam perjalanan, kami sampai Boyolali. Udara disini terasa dingin, kami lalu berhenti di minimarket untuk istirahat dan melepas lelah. Sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Begini rasanya mungkin begini rasanya mudik naik motor di malam hari.
Mudik malam hari itu rasanya melelahkan. Harus melawan udara yang dingin, menahan rasa kantuk dan rasa lapar yang datang kapan saja. Butuh satu atau dua kali untuk transit ketika menempuh perjalanan mudik sekitar 4 jam. Setelah perjalanan yang cukup jauh, akhirnya sekitar pukul 00.30 sampai juga dirumah.
Momen Lebaran #LebihBaik
Alhamdulillah lebaran tahun ini masih bisa mudik ke Solo dan bersilaturahmi kerumah saudara. Momen lebaran tahun ini rasanya lebih baik dari sebelumnya meskipun mudiknya hanya sehari saja. Momen mudik lebaran rasanya #LebihBaik karena beberapa hal :
Mudik lebih lebih irit. Karena tidak keluar uang banyak untuk bayar rental mobil. Yah, meskipun motornya masih pinjem punya kakak. hehehehe.
Belajar bertanggung jawab dengan motor yang dipinjem. Mulai dari bawa ke bengkel saat ban dalam motor minta diganti sampai beli bensin untuk pulang dan pergi.
Bisa menikmati pesona sawah di Ds. Kragan untuk melihat sunset. Meskipun tidak bisa berkunjung ke tempat wisata di Solo, main ke sawah saat mudik sudah cukup membuat bahagia.
Mendengar cerita tentang Papua dari saudara yang merantau disana, tentang tanah rantau, lebaran dan Tolikara. Selalu ada cerita yang berbeda tentang Papua saat mudik ke Solo. Karena beberapa saudara saya juga merantau di Papua.
Kali ini bagian terbaiknya adalah cerita tentang tanah rantau yang memotivasi. Kenapa banyak orang jawa betah mudik di Papua, bagaimana suasana lebaran disana dan sedikit cerita dari Tolikara yang jaraknya tak jauh dari Wamena. Bahkan sampai cerita tentang provider dan internet. Menarik.
Mudik itu selalu lebih baik karena ada cerita dan pengalaman menarik yang bisa kita dapatkan. Bisa mempererat tali silaturahmi dan juga kita bisa memahami alasan seseorang yang bekerja di tanah rantau memilih mudik ke kampung halaman ataupun tidak. Ternyata mudik itu soal pilihan dan sebuah alasan.
Semoga kalau dapat kesempatan mudik ke Solo bisa sambil menikmati liburan setidaknya dua atau tiga hari. hehehehe.
wah iyaa, berkumpul dengan keluarga itu menyenangkan, menentramkan dan banyak ide baru nongol hehe, bapak ismi di papua sebelah mana? maaf lahir batin yaa
BalasHapusKalau saudaraku sering nyebut daerahnya Jayapura mbak :)
HapusAkuopun punya banyak kenangan dengan kota Solo ismii. DUlu kakakku kuliah di Solo aku mayan sering main ke kosnya
BalasHapusasyik dong mbak :)
HapusAku mudik ke Pemalang Jateng, solo itu impian dan pengen banget kesana tapi belum kesampaian juga hihihi
BalasHapusayo rencanakan main ke Solo, banyak tempat wisata yg menarik :D
Hapusmudik itu memang selalu menyisakan byk cerita ya mbak..aku dah lama ga ke solo..
BalasHapus